楽園ボルネオへようこそ -Tourism Management-Politeknik Negeri Samarinda Kalimantan Timur Indonesia

Selasa, 24 Maret 2015

WISATA RELIGI SAMARINDA



1. Masjid Shiratal Mustaqiem adalah masjid tertua di Kota Samarinda, ProvinsiKalimantan TimurIndonesia, tepatnya di kelurahan Mesjid, KecamatanSamarinda Seberang. Masjid yang dibangun pada tahun 1881 ini pernah menjadi pemenang ke-2 dalam Festival masjid-masjid bersejarah di Indonesia pada tahun 2003.
Pada tahun 1880, Said Abdurachman bin Assegaf dengan gelar Pangeran Bendahara, seorang pedagang muslim dari Pontianak, datang ke Kesultanan Kutai. Ia memilih kawasan Samarinda Seberang sebagai tempat tinggalnya dan ditanggapi oleh Sultan Kutai saat itu, Aji Muhammad Sulaiman setelah melihat ketekunan dan ketaatan Said Abdurachman dalam menjalankan syariat Islam.
Pada masa itu, Samarinda Seberang cukup dikenal sebagai daerah arena judi, baik sabung ayam pada siang hari atau pun judi dadu pada malam hari. Selain itu, peredaran minuman keras juga marak di kawasan Samarinda Seberang sehingga menimbulkan keresahan warga sekitar, karena bisa merusak citra Samarinda Seberang sebagai syiar Islam. Warga kampung hampir tak ada yang berani ke kawasan ini karena takut. Namun, Pangeran Bendahara mendatangi mereka untuk mengajak menjalankan syariat Islam.
Pangeran Bendahara dan tokoh masyarakat setempat berunding untuk mencari jalan keluar agar Samarinda Seberang bersih dari aktivitas itu. Dalam perundingan disepakati, lahan seluas 2.028 meter persegi di sana akan didirikan masjid.
Setahun kemudian, pada 1881, empat tiang utama (soko guru) mulai dibangun oleh Said Abdurachman bersama warga. Konon katanya, berdirinya empat tiang itu karena bantuan seorang nenek misterius yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Kala itu, banyak warga yang tak mampu mengangkat dan menanamkan tiang utama. Berkali-kali dilakukan, tetap saja gagal. Beberapa menit kemudian, datanglah seorang perempuan berusia lanjut. Dengan tenang dia mendekati warga yang sedang gotong royong. Nenek tadi meminta izin kepada warga untuk mengangkat dan memasang tiang. Warga yang mendengar ucapan sang nenek, langsung tertawa. Namun Said Abdurachman malah sebaliknya. Dia menyambut kedatangan nenek itu. Said pun meminta warga untuk memperkenankan si nenek untuk melakukan apa yang diinginkan. Nenek pun meminta warga dan Said Abdurachman balik ke rumah masing-masing.
Esok harinya usai salat Subuh, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi pembangunan masjid. Seperti tak percaya, empat tiang utama telah tertanam kokoh. Warga pun kaget, tapi tak satu pun orang yang mampu menemukan keberadaan nenek itu. Setelah itu, Said Abdurachman dan tokoh masyarakat membangun masjid. Selama sepuluh tahun, pada 1891, atau tepat pada 27 Rajab 1311 Hijriyah, akhirnya Masjid Shirathal Mustaqiem rampung dari pengerjaannya. Sultan Kutai Adji Mohammad Sulaiman, sekaligus menjadi imam masjid pertama yang memimpin shalat.


Setelah bangunan masjid rampung, pada 1901 Henry Dasen, seorang saudagar kaya berkebangsaan Belanda, memberikan sejumlah hartanya untuk pembangunan menara masjid berbentuk segi delapan, setinggi 21 meter. Menara itu berdiri tepat di belakang kiblat masjid.
Masjid ini diketahui terbuat dari bahan ulin yang digunakan sebagai bahan utama pembangunan masjid diambil dari empat kampung, diantaranya Karang MumusDondangKutai Lama, dan Loa Haur.


Foto diteras 

Foto didalam


Masjid ini memiliki luas bangunan sekitar 625 m² dan teras sepanjang 16 meter. Mulanya di lokasi ini dipilih karena diketahui sebagai sarang perjudian dan tempat penyembahan berhala. Karena itu, maka ketiga tokoh tersebut membangunnya agar dapat menghentikan kegiatan maksiat dan sesat tersebut. Buktinya, setelah terbangun Masjid Shiratal Mustaqiem, ternyata kegiatan maksiat pun menghilang dan wilayah ini (Kampung Mesjid) semakin populer kala itu. Karena kepolulerannya itulah, maka daerah tempat berdirinya masjid ini diberi nama "Kampung Mesjid" dan kini menjadi kelurahan Mesjid.
Masjid ini pernah di rehabilitasi pada tahun 2001 oleh Wali Kota Samarinda Achmad Amins. Masjid ini termasuk cagar budaya, yang dilindungi UU Nomor 5 tahun 1992 tentang benda cagar budaya.
Hingga saat ini arsitektur masjid yang selesai dibangun tahun 1891 itu tak ada yang berubah. Kendati ada perawatan yang dilakukan. Bahkan masjid bersejarah kedua terbaik se-Indonesia itu, menjadi lokasi yang sakral bagi warga setempat.

2. Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, yang merupakan masjid termegah dan terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal dan Masjid Al-Akbar. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi. Lokasi ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih. Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun.


menara asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99



terlihat pada malam hari










Jangan lupa berkunjung yaaa ☺


Senin, 23 Maret 2015

Family Gathering

Hutang Lindung Sungai Wain
Merupakan salah satu objek wisata unggulan Kota Balikpapan. Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) merupakan gambaran dari hutan tropis yang masih 'Virgin'. Secara Geografis HLSW terletak di 116º 47’ – 116º 55’ Bujur Timur dan 01º 02’ – 01º 10’ Lintang Selatan. Merupakan kombinasi antara hutan primer (hutan asli) dan hutan sekunder (hutan buatan pengganti hutan yang terbakar di tahun 1997/1998).
Hutan ini merupakan tempat perlindungan dari beberapa jenis”Satwa dan Flora langka Dunia”,seperti : Orangutan, Beruang Madu, Bekantan, Kantong Semar, dan tumbuhan endemik Balikpapan “Jahe Balikpapan” (Eltingera Balikpapanensis).
Luas Area hutan keseluruhan adalah: 10.025 Ha
Terdiri atas:
  • Hutan Dipterocarpa dataran rendah
  • Hutan Dipterocarpa perbukitan
  • Hutan Rawa terbuka dan Air Tawar
  • Hutan Riparian
  • Aliran Sungai wain sepanjang +/ 18.300mtr (dengan hutan bakau ditepiannya)
Objek-objek di area Hutan Lindung Sungai Wain:
Berbagai Jenis pohon hutan (yang dominan) diantaranya:
  • Bangkirai
  • Ulin
  • Meranti
  • Keruing
  • Gaharu
Jenis tumbuhan langka lainnya adalah:
  • Jenis Anggrek dan Tumbuhan Merambat
  • Kantung Semar
  • Berbagai jenis Jamur (seperti: Jamur hitam)
  • Tumbuhan Endemik Balikpapan: Jahe Balikpapan (Etlingera Balikpapanensis)
Jenis-Jenis Hewan Langka:
  • Macan Dahan (Neofelis nebulosa)
  • Terdapat kurang lebih 80 ekor Orang Utan (Pongo Pygmaeus)
  • Terdapat kurang lebih 60 ekor Beruang Madu (Helarctos Malayanus)
  • Berbagai jenis Kera (Primates)
  • Bekantan (Nasalis larvatus) yang merupakan hewan endemik Kalimantan
Jenis-jenis hewan lainnya:
  • Berbagai jenis Tupai
  • Berbagai jenis Musang
  • Linsang dan Berang-berang
  • 9 (sembilan) jenis burung enggang
  • 242 Jenis burung lainnya







Pantai Kemala Balikpapan

Pantai ini terletak di pusat kota Balikpapan, yaitu di Jalan Sudirman. Untuk menjangkau tempat ini, dapat menggunakan transportasi umum yaitu angkot nomer 03 warna putih-biru muda dengan rute Terminal Batu Ampar – Pelabuhan Semayang. Petunjuk untuk mencapai lokasi ini adalah turun di RS Bhayangkara, karena jalan masuk ke pantai ini bersebelahan dengan rumah sakit tersebut. Tarif angkot rata-rata di Balikpapan adalah Rp 3.000,00. Masuk ke Pantai Kemala dikenakan biaya masuk sebesar Rp 1.000,00 saja. Sebelum masuk ke kawasan ini, harap memperhatikan larangan untuk membawa masuk makanan dan minuman ke dalam, yang terdapat di papan pengumuman dekat loket masuk. Namun tak perlu khawatir kelaparan, karena di kawasan ini ada beberapabooth makanan dengan harga yang cukup terjangkau. Misalnya, roti bakar dengan harga mulai Rp 7.000,00 dan minuman botol mulai Rp 5.000,00. 






Pengen kesini lagi. Seru banget pokoknya.. hehehe

Jalan-jalan di Kota Balikpapan

BORNEO ORANGUTAN SURVIVAL

Awal sejarah berdirinya BOS adalah tahun 1991 yang merupakan proyek rehabilitasi orang utan, beberapa kali bergantian nama hingga akhirnya terbentuklah Yayasan Penyelamat Orang utan Borneo (The Borneo Orang Utan Survival Foundation) atau disingkat BOS.


Bos – Satwa terletak di Jalan Balikpapan – Handil KM 44 Kel. Margomulyo, Kec. Samboja, Kutai Kartanegara denagn alamat Websitehttp://www.orangutan.or.id
Kegiatan utama dari BOS adalah melakukan rehabilitsasi satwa sebelum di lepaskan ke habitat aslinya.
Areal BOS – Samboja adalah seluas kurang lebih 1800 Ha dan menjadi tempat perlindungan satwa liar, terutama bagi Orang utan dan Beruang Madu yang tidak dapat dilepas liarkan ke alam karena penyakit, umur yang sudah tua dan ccat lainnya.
Terdapat enam pulau buatan yang sengaja diperuntukkan sebagai tempat orangutan. Kawasan Konservasi satwa juga dilengkapi dengan Sekolah Hutan yang mneyediakan tempat bermain dan pengenalan kembali keterampilan yang diperlukan orangutan untuk hidup setelah dilepas liarkan ke habitat aslinya.



BOS juga memiliki sebuah program eco wisata yang disebut SAMBOJA LODGE yang mengedepankan misi kelestarian lingkungan di dalamnya. Beberapa paket yang ditawarkan dalam program Samboja Lodge adalah mengikuti beberapa kegiatan harian Yayasan BOS dalam Program Rehabilitas Satwa (Orangutan dan Beruang Madu), kegiatan rehabilitasi lahan kritis, kegiatan kebun organik, kegiatan pembuatan pupuk organik (Kompos) dan pengamatan kehidupan liar yang ada di sekitar areal BOS – Samboja Lestari.
Lanjut ke PANTAI TANJUNG HARAPAN 

     

 Salah satu obyek wisata yang dimiliki Kecamatan Samboja adalah Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan. Pantai ini memiliki pesona alam yang tidak kalah dengan pantai – pantai di daerah lain. Keunggulannya terletak pada panoramanya yang masih alami. Hal yang membuat pantai ini selalu menjadi pilihan bagi warga Kaltim dan wisatawan dari luar daerah kala menikmati hari libur.
Di pantai ini, pepohonan cemara dan bakau tumbuh merimbun. Hamparan pasir putih nan bersih seakan permadani alam yang tak ada bandingannya. Karenanya, tidak sedikit pengunjung yang datang menggelar tenda dan camping semalam di pantai kebanggaan warga Samboja itu.

Salah satu tokoh masyarkat setempat, Akhmad Syafi’i mengatakan, Pantai Tanah Merah Tanjung harapan ini masih alami tanpa ada rekayasa apa pun. Namun, seandainya obyek wisata tersebut mendapat sentuhan profesional, ia yakin pantai ini menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Kukar. Bahkan, bisa saja menyaingi pesona pulau Kumala Tenggarong. “Pantai memang dibiarkan begitu saja agar kealamiannya tetap terjaga sekaligus menjadi identitas Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan samboja ini,” tegasnya. Namun, karena tak dikelola itu lah, pantai Tanah Merah harus berjibaku sendirian melawan kekuatan alam. Makin lama, kondisinya kian tak terurus karena tergerus oleh abrasi air laut. “Banyak pohon – pohon cemara dan jenis lainnya yang usianya mencapai ratusan tahun terancam musnah jika tidak diantisipasi sejak sekarang,” katanya. Karena itu, Syafi’i berharap, Dinas Budaya dan Pariwisata memberikan perhatian lebih terhadap pantai Tanah Merah.
Memang, pengelolaan obyek wisata ini di bawah kendali dinas budaya dan pariwisata. Setiap akhir pekan, ada penjaga yang menarik retribusi setiap pengunjung. Namun, sebatas itu saja. Tidak ada pengelolaan terhadap sarana dan prasarananya.Entahbungalow, panggung pertunjukan, hingga ketersediaan aliran listrik dan air bersih, serta promosi yang cukup agar bisa menarik pengunjung lebih banyak lagi. Ayoo kesini yaa :) .
Selanjutnya, kami SUSUR SUNGAI untuk melihat BEKANTAN







Dijamin seru pokoknya :) 


Hy-Munk Matan di Banjar Wal Ai

Setiba di Banjarmasin...



Keesokan harinya, pagi-pagi saya siap-siap menuju pasar terapung dengan menggunakan klotok 



Pasar Terapung Muara Kuin atau Pasar Terapung Sungai Barito adalah pasar terapung tradisional yang berada di atas sungai Barito di muarasungai KuinBanjarmasinKalimantan Selatan. Pasar Terapung Muara Kuin merupakan pusaka saujana Kota Banjarmasin. Para pedagang dan pembeli menggunakan jukung, sebutan perahu dalam bahasa Banjar. Pasar ini mulai setelah salat Subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun darikampung-kampung sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak sungainya.



Para pedagang wanita yang berperahu menjual hasil produksinya sendiri atau tetangganya disebut dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari paradukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan. Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk.
Kini pasar terapung Kuin dipastikan menyusul punah berganti dengan pasar darat. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Kuin harus menelan kekecewaan karena tidak menjumpai adanya geliat eksotisme pasar di atas air.






Kepunahan pasar tradisional di daerah "seribu sungai" ini dipicu oleh kemaruk budaya darat serta ditunjang dengan pembangunan daerah yang selalu berorientasi kedaratan. Jalur-jalur sungai dan kanal musnah tergantikan dengan kemudahan jalan darat. Masyarakat yang dulu banyak memiliki jukung, sekarang telah bangga memiliki sepeda motor atau mobil.

Setelah itu saya melanjutkan perjalanan ke Pulau Kembang






Pulau Kembang adalah sebuah delta yang terletak di tengah sungai Barito yang termasuk di dalam wilayah kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, provinsi Kalimantan Selatan merupakan habitat bagi kera ekor panjang
P Kembang Barito Utara
Pulau Kembang terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin. Pulau Kembang ditetapkan sebagai hutan wisata
P Kembang Barito utara1
Pulau Kembang merupakan habitat bagi kera ekor panjang (monyet) dan beberapa jenis burung. Kawasan pulau Kembang juga merupakan salah satu obyek wisata yang berada di dalam kawasan hutan di Kabupaten Barito Kuala.
Di dalam kawasan hutan wisata ini terdapat altar yang diperuntukkan sebagai tempat meletakkan sesaji bagi ” penjaga” pulau Kembang yang dilambangkan dengan dua buah arca berwujud kera berwarna putih (Hanoman), oleh masyarakat dari etnis Tionghoa-Indonesia yang mempunyai kaul atau nazar tertentu.
Seekor kambing jantan yang tanduknya dilapisi emas biasanya dilepaskan ke dalam hutan pulau Kembang apabila sebuah permohonan berhasil atau terkabul


P Kembang Barito Utara 4
Menurut ceita, pulau Kembang berasal dari kapal Inggris yang dihancurkan oleh orang Biaju pada tahun 1750-an atas perintah Sultan Banjar. Puing-puing bekas kapal tersebut lambat laun ditumbuhi pepohonan dan berubah menjadi sebuah pulau yang kemudian didiami sekelompok kera. Orang-orang desa yang berada di sekitar pulau baru ini menganggap bahwa kera-kera tersebut merupakan penjelmaan yang memakai sarungan kera. Kelompok kera tersebut dipimpin oleh seekor kera yang sangat besar berwarna putih
Kera-kera di kawasan  ini yang berjumlah ribuan, sangat akrab dengan para pengunjung. Biasanya ketika para wisatawan datang berkunjung, kera-kera tersebut banyak yang menunggu di dermaga, menunggu para wisatawan memberi mereka makanan seperti pisang, kacang, dan sebagainya
Kawasan ini berjarak sekitar 1,5 km dari Kota Banjarmasin dan dapat ditempuh dengan menggunakan perahu klotok sewaan , Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke lokasi sekitar 15 menit dari Kota Banjarmasin.

Setelah asikk menjelajahi pulau kembang, saya kembali kekontrakan.




Jangan lupa kesini yaaa 😃👩🙆